Pagi ini merupakan pagi yang ku tunggu, minggu pagi yang indah, minggu pagi yg sangat kunanti...
Dipagi itu, ketika aku membuka jendela kamarku, seorang yg ku nanti telah berada ddpan rumahku dg membawa setangkai bunga, ia melambaikan tangan ke arahku, dan aku pun berlari mendekatinya...
"ayo masuk.." kataku sambil memegang tanganya.
Dia tidak mengatakan sekecap katapun, ia hanya tersenyum dan menuruti permintaanku.
"tunggu sebentar ya? Aku mau pamit ibu..." ujarku.
"aku akan menunggumu sampai kapanpun, sampai akhir hidupku.." jwabnya sambil melemparkan senyum manisnya kearahku.
Setelah beberapa menit ia berdiam diri menungguku di kursi depan, akhirnya aku keluar dg dandanan simple tp tetep terlihat cantik menurut dia.
"kamu cantik.." katanya, memandangku.
"terima kasih.." jawabku tersipu malu.
"sudah siap?" tanyanya.
"it's Ok...?!"
tak lama kemudian, kita pergi ke suatu tempat yg sangat indah. Tempat terakhir dimana aku bercanda gurau dgan nya.
Tak sadar, matahari mulai bersembunyi, mega merah mulai menampak,kita pun memutuskan untuk kembali kerumah,.. Dgan rasa berat, kitapun berjalan meninggalkan tempat itu. Awalnya aku ingin menghangatkan suasana dgan mengajaknya bercanda gurau, aku pun berlari..
"ayo kejar aku.,?!" smbil berlari riang.
"pasti aku bisa menangkapmu,!!" jwbnya smbil tersenyum.
Kita terus saja berlari, hingga akhirnya aku berlari menyeberang jalan, iapun tetap mengejarku tanpa melihat kanan kiri nya.. Tatap matanya hanya tertuju pada diriku, tak disangka sebuah mobil truk melaju kencang dari arah kanan, dan rem tak sanggup menghentikan laju truk tsb.. Peristiwa itupun terjadi.
Ketika ku dengar suara jeritan, klakson, dan rem, aku membalikan badanku. Truk dg seorang lelaki xg tergeletak didepanya lah yg ku dapati.
Beberapa saat aku diam terpaku, aku lantas mengayunkan kaki ku ke arah lelaki itu, tak terasa air mata telah jatuh di pipiku, aku lemas tak berdaya melihat hal itu,aku harap ini hanyalah mimpi burukku, tapi ini adalah kenyataan,kenyataan yg tak pernah terfikir olehku.
Dia telah pergi dari ku, dia telah meninggalkanku dan tak kan pernah ada harapan untuk mendapatkanya kembali, aku hancur akan hal itu, awalnya aku ingin menyusulnya, tapi ada satu hal yg membuatku kuat menjalani hidupku, hal itu adalah "SENYUMAN MANIS DARI BIBIR MERAHNYA"
Hari demi hari kujalani tanpa senyum manisnya, senyuman yang tak pernah kudapat dari siapapun,. Kadang hatiku bicara,
"Andai dapat ku putar waktu, aku tak kan berlari, aku akan selalu berada dalam dekapan kasih sayangnya, aku akan selalu mendapat senyuman hangat itu,.." tapi apa daya ku, semua telah menjadi kehendak-Nya, tak ada yg dapat menghalanginya, Aku hanya bisa pasrah dan menerima kenyataan.
Setelah 1 tahun hal itu berjalan, aku mulai dapat menjalani kehidupanku selayaknya, hingga suatu pagi ketika aku membuka jendela kamarku, kulihat seorang berdiri di depan rumahku, ia memandangku dgan senyuman di bibir merahnya. Senyuman yg telah sekian lama meninggalkanku.
"selamat pagi.." sapanya.
Aku tak menjwab spa nya, aku hanya diam terpaku saat menatap senyum manisnya.
"perkenalkan, namaku Wira, aku tetangga baru mu.." teriaknya menyadarkan ku.
"apa?! Aku tak mendengar suaramu.." jawabku seakan suaranya tak dapat ku dengar.
"aku Wira, tetangga barumu...!!" ulangnya.
"ouw.. Aku meyren,..?!" jwbku.
Setelah mendengar jawabku, Dia lantas melanjutkan lari nya.
"daa.. Aku pulang dulu ya.." ujarnya sambil melambaikan tangan ke arahku. Dan aku hanya tersenyum, seakan aku telah mendapatkan jiwaku yg telah hilang. Hari hariku begitu indah ketika dia selalu berada di depan rumahku saat ku buka Jendela.
Senin, 29 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar